Selasa, 27 Januari 2015

4.4 METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode dalam manajemen persediaan yang klasik dan sederhana. Perumusan metode EOQ pertama kali ditemukan oleh FW Harris pada tahun 1915, tetapi metode ini sering disebut EOQ Wilson Karena metode ini dikembangkan oleh seorang peneliti bernama Wilson pada tahun 1934. Metode ini digunakan untuk menghitung minimalisasi total biaya persediaan berdasarkan persamaan tingkat atau titik equlibrium kurva biaya simpan dan biaya pesan (Divianto, 2011).
Metode EOQ mengasumsikan permintaan secara pasti dengan pemesanan yang dibuat secara konstan serta tidak adanya kekurangan persediaan. Hal ini pun dikemukakan oleh Rangkuti (2007) tentang asumsi yang harus dipenuhi dalam metode EOQ, yaitu:
  1. Tingkat permintaan datang secara konstan, berulang-ulang dan diketa
  2. Tidak diperbolehkan terjadinya kehabisan persediaan
  3. Bahan yang dipesan dan diproduksi pada satu waktu
  4. Biaya pemesanan setiap unit adalah konstan
  5. Barang yang dipesan tunggal
Tetapi dalam kenyataannya asumsi-asumsi di atas tidak dapat dipenuhi semuanya, karena kondisi dan keadaan yang terkadang bisa terjadi tiba-tiba. Oleh karena itu metode EOQ mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan dari perusahaan itu sendiri.
EOQ adalah pendekatan tradisional untuk pengelolaan persediaan. Dengan tujuan jumlah pesanan optimal minimalisasi biaya pemesanan, penggudangan, dan kekurangan persediaan sehingga produksi tidak terganggu. Dengan pendekatan ini, jumlah order optimal dihitung dengan meminimumkan jumlah biaya-biaya sebagai berikut:
  • Ordering costs / replenishment costs
    Biaya yang dikeluarkan dalam mempersiapkan dan memproses pesanan pembelian serta dalam menerima dan memeriksa barang yang dibeli. Contoh biaya pemesanan termasuk gaji pegawai pembelian, telepon, dan alat tulis. Biaya Memesan naik sebagai entitas meningkatkan jumlah pembelian jumlah kecil. Jumlah biaya pemesanan ditambah biaya total tercatat sama dengan total biaya persediaan.
  • Carrying costs / Holding costs
    Biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan atau penahanan (carrying) persediaan sepanjang  waktu  tertentu. Oleh  karena itu,  biaya  penyimpanan juga mencakup biaya yang berkaitan dengan  gudang, seperti biaya asuransi, staffing tambahan, dan pembayaran bunga.
Komponen–komponen holding costs adalah:
  1. Capital Costs
    Biaya  ini  timbul  karena  hilangnya  kesempatan  penggunaan  modal  untuk pembelian aset–aset lain yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.
  2. Pajak
    Pajak ini dikenakan terhadap barang yang disimpan.
  3. Asuransi
    Merupakan biaya  yang  dikeluarkan  untuk  menanggung  resiko  kerusakan barang yang disimpan.
  4. Obsolescence
    Merupakanpenyusutan kualitas dari produk yang disimpan.
  5. Storage
    Meliputi biaya  yang  dikeluarkan  untuk  fasilitas–fasilitas  penyimpanan barang.
  • Stockout costs / Shortage costs
    Biaya yang harus dikeluarkan sebagai konsekuensi kekurangan atau kelangkaan persediaan. biaya kelangkaan atau shortage costs terjadi apabila jumlah stok yang ada tidak dapat memenuhi permintaan. Akibat terjadinya stockout, kepercayaan konsumen menjadi berkurang atau hilang. Kerugian ini bersifat intangible yang menyebabkan stockout cost sulit untuk dihitung.
Rumus EOQ juga digunakan untuk menghitung reorder point, yaitu tingkat persediaan saat pemesanan harus dilakukan. Reorder point berdasar waktu pengiriman dan tingkat persediaan aman mengatasi fluktuasi permintaan.

https://rosyarachmania.wordpress.com/2015/01/26/4-4-metode-economic-order-quantity-eoq/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar