Metode
Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode dalam manajemen
persediaan yang klasik dan sederhana. Perumusan metode EOQ pertama kali
ditemukan oleh FW Harris pada tahun 1915, tetapi metode ini sering
disebut EOQ Wilson Karena metode ini dikembangkan oleh seorang peneliti
bernama Wilson pada tahun 1934. Metode ini digunakan untuk menghitung
minimalisasi total biaya persediaan berdasarkan persamaan tingkat atau
titik equlibrium kurva biaya simpan dan biaya pesan (Divianto, 2011).
Metode EOQ
mengasumsikan permintaan secara pasti dengan pemesanan yang dibuat
secara konstan serta tidak adanya kekurangan persediaan. Hal ini pun
dikemukakan oleh Rangkuti (2007) tentang asumsi yang harus dipenuhi
dalam metode EOQ, yaitu:
- Tingkat permintaan datang secara konstan, berulang-ulang dan diketa
- Tidak diperbolehkan terjadinya kehabisan persediaan
- Bahan yang dipesan dan diproduksi pada satu waktu
- Biaya pemesanan setiap unit adalah konstan
- Barang yang dipesan tunggal
Tetapi dalam
kenyataannya asumsi-asumsi di atas tidak dapat dipenuhi semuanya,
karena kondisi dan keadaan yang terkadang bisa terjadi tiba-tiba. Oleh
karena itu metode EOQ mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan
kondisi dan keadaan dari perusahaan itu sendiri.
EOQ adalah
pendekatan tradisional untuk pengelolaan persediaan. Dengan tujuan
jumlah pesanan optimal minimalisasi biaya pemesanan, penggudangan, dan
kekurangan persediaan sehingga produksi tidak terganggu. Dengan
pendekatan ini, jumlah order optimal dihitung dengan meminimumkan jumlah
biaya-biaya sebagai berikut:
- Ordering costs / replenishment costs
Biaya yang dikeluarkan dalam mempersiapkan dan memproses pesanan pembelian serta dalam menerima dan memeriksa barang yang dibeli. Contoh biaya pemesanan termasuk gaji pegawai pembelian, telepon, dan alat tulis. Biaya Memesan naik sebagai entitas meningkatkan jumlah pembelian jumlah kecil. Jumlah biaya pemesanan ditambah biaya total tercatat sama dengan total biaya persediaan. - Carrying costs / Holding costs
Biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan atau penahanan (carrying) persediaan sepanjang waktu tertentu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga mencakup biaya yang berkaitan dengan gudang, seperti biaya asuransi, staffing tambahan, dan pembayaran bunga.
Komponen–komponen holding costs adalah:
- Capital Costs
Biaya ini timbul karena hilangnya kesempatan penggunaan modal untuk pembelian aset–aset lain yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. - Pajak
Pajak ini dikenakan terhadap barang yang disimpan. - Asuransi
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menanggung resiko kerusakan barang yang disimpan. - Obsolescence
Merupakanpenyusutan kualitas dari produk yang disimpan. - Storage
Meliputi biaya yang dikeluarkan untuk fasilitas–fasilitas penyimpanan barang.
- Stockout costs / Shortage costs
Biaya yang harus dikeluarkan sebagai konsekuensi kekurangan atau kelangkaan persediaan. biaya kelangkaan atau shortage costs terjadi apabila jumlah stok yang ada tidak dapat memenuhi permintaan. Akibat terjadinya stockout, kepercayaan konsumen menjadi berkurang atau hilang. Kerugian ini bersifat intangible yang menyebabkan stockout cost sulit untuk dihitung.
Rumus EOQ
juga digunakan untuk menghitung reorder point, yaitu tingkat persediaan
saat pemesanan harus dilakukan. Reorder point berdasar waktu pengiriman
dan tingkat persediaan aman mengatasi fluktuasi permintaan.
https://rosyarachmania.wordpress.com/2015/01/26/4-4-metode-economic-order-quantity-eoq/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar