Selasa, 30 Desember 2014

3.4 Aplikasi Flowchart Siklus Pendapatan


APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN
Pemrosesan Order Penjualan

Diagram Aliran Data: Sistem Aplikasi Order Penjualan





KET.
PD = Piutang Dagang BB = Buku Besar


PNGHN = Penagihan OP = Order Penjualan
PGRMN = Pengiriman CUSTM = Pelanggan

KUNCI ARUS DATA
1. Order 8 . Pengiriman
2. Order Penjualan 9 . Nota Pengiriman
3. Order Penj. di ACC 10. Faktur
4. Order Pengiriman 11. Memo Pemindahbuku
5. Slip Pengepakan 12. Voucher Jurnal
6. Memo Penagihan 13. Pengendalian Total
7. Nota Pengiriman

Pada diagram aliran data (DFD) sistem aplikasi order penjualan memuat prosedur-prosedur yang tercakup dalam penerimaan dan pengiriman order pelanggan dan dalam menyajikan faktur-faktur yang menguraikan produk, pelayanan dan penilaian.
Sistem Piutang dagang
Piutang dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibat dari timbulnya transaksi penjualan secara kredit. Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi piutang dagang yaitu
a. Pemrosesan akun terbuka: dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke faktur-faktur yang belum dilunasi.
b. Pemrosesan saldo: nota-nota pelanggan dbebankan ke saldo total piutang pelanggan dan bukan ke faktur-faktur pelanggan.

Pengolahan piutang dagang merupakan hal yang sangat kompleks dalam suatu perusahaan. Perusahaan bidang keuangan skala besar baik itu asuransi atau perbankan dapat memiliki rekening piutang terpisah yang sangat besar jumlahnya. Terkadang timbul kendala permrosesan dalam hal waktu, sehingga tidak jarang perusahaan menggunakan kebijakan rencana penagihan bersiklus cycling billing plan), dimana arsip piutang dagang dipisahkan baik itu secara alfabet atau nomor rekening. Penagihan piutang dilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1 bulan terbagi menjadi 3 atau 4 periode penagihan. Sehingga kebijakan ini secara tidak langsung juga
mempengaruhi lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena biasanya pelanggan akan segera membayar hutang tidak lama setelah menerima surat tagihan dari perusahaan.

Arus Transaksi dalam Piutang Dagang
a. Penerimaan Kas 
b. Penagihan
c. Piutang Dagang
d. Kredit
e. Buku Besar

Retur dan Potongan Penjualan
Rekening ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barang yang telah dijual. Hal ini disebabkan diantaranya adalah kerusakan barang, penyusutan jumlah, kekeliruan pencatatan, dsb. Jumlah barang yang diretur atau dikembalikan akan mengurangi jumlah
transaksi yang terjadi. Jumlah potongan atau pengurangan dinegosiasikan antara pelanggan dengan tenaga penjual dan harus ditelaah dan disahkan oleh pihak yang independen, misalnya departemen kredit.
Penghapusan Piutang dagang
Fokus utama dari piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudah jatuh tempo dan benar-benar sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yang mungkin bisa dilakukan agar penghapusan piutang tidak terjadi misalnya adalah dengan surat peringatan, surat tindak lanjut atau agen
penagihan.

Sumber :


3.3 Formulir (dokumen) yang Digunakan dan Deskripsinya


Document (Formulir) yang Digunakan dan Deskripsinya

Dokumen (Formulir)

Perusahaan yang masih menyelenggarakan sistemnya secara manual, dokumen sumbernya adalah:

- Formulir pesanan penjualan (sales order). Formulir pesanan penjualan juga dapat dijadikan dokumen pengiriman, karena memang dapat dipakai sebagai otorisasi untuk mengirim barang. Bahkan menjadi dokumen penagihan. Contoh gambar :


- Formulir permintaan barang (sales order). dibuat oleh bagian penjualan, meminta bagian gudang untuk mengeluarkaan barang. Contoh gambar :



- Daftar pengiriman barang (packing list). Dokumen ini menyertai barang yang dikirim.
- Dokuemen pengangkutan (bill of lading).Dokumen ini merupakan bukti pengiriman barang melalui pihak ketiga (biro pengangkutan barang)
- Pemberitahuan pengiriman barang. Untuk memberi layanan yang baik, perusahaan seringkali memberitahu pembelian barang telah dikirim.
- Faktur penjualan (invoice),merupakan dokumen yang sangat penting dalam siklus pendapatan, karena berisi sejumlah uang yang akan diterima.
- Bukti pembayaran. adalah dokumen yang digunakan oleh pembeli
- Slip deposit (bukti setor), merupakan bukti penyetoran uang ke bank.
- Formulir pesanan susulan (Back order). Formulir ini dibuat bila barang yang dipesan oleh pembeli tidak semuanya bisa dipenuhi oleh perusahaan.
- Cash Register yang dihasilkan oleh mesin register digunakan sebagai bukti penjualan kas.
- Memo Kredit, diperlukan untuk menerima kembali barang dagangan yang dikembalikan sesuai kesepakatan.
- Memo debet, diperlukan jika terjadi kelebihan barang yang dikirim, disepakati untuk dibayar.

Sumber :

3.2 Bagian dan Tugas Siklus Pendapatan


Bagian dan Tugas (Aktivitas) Beserta Fungsi Siklus Pendapatan

Empat dasar siklus pendapatan pada aktivitas bisnis :
– Sales order entry (penjualan order entry)
– Shipping (pengiriman)
– Billing and accounts receivable (penagihan dan piutang)
– Cash collections (koleksi kas)

a.      Entri pesanan penjualan / sales order entry
Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen bagian pesanan penjualan, melakukan proses memasukkan pesanan penjualan. Dokumen yang dibuat dalam proses memasukkan pesanan penjualan (sales order). Proses memasukan pesanan penjualan mencakup tiga tahap :
-          Menerima order pelanggan
-           Memeriksa kemudian persetujuan kredit pelanggan
-          Memeriksa ketersediaan persediaan
-          Menjawab permintaan pelanggan

b.      Pengiriman barang / shipping
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang dinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap :
-          Mengambil dan mengepak pesanan
-          Mengiri pesanan tersebut beserta dokumen pengiriman (surat jalan).
Departemen bagian perdagangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.

c.       Penagihan dan piutang usaha / billing
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan dan memelihara data piutang usaha. Serta pemrosesan informasi dan peringkasan informasi dari aktivitas pemrosesan order dan pengiriman barang. Informasi berasal dari departemen pengiriman (jenis dan kuantitas barang yang dikirim) dan departemen penjualan (harga penjualan). Prosesnya :
*Penagihan ke para pelanggan
Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur penjualan.
*Pemeliharaan data piutang usaha
Dua cara dasar untuk memelihara data piutang usaha : Metode faktur terbuka: pelanggan membayar sesuai jumlah setiap faktur penjualan dan Metode pembayaran gabungan: pelanggan membayar sesuai jumlah yang diperlihatkan laporan bulanan.
*Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan

d.      Penagihan kas / cash collection
Langkah terakhir dari siklus pendapatan adalah menerima pembayaran. Yang melakukan aktivitas ini adalah kasir. Prosesnya :
-          Menangani kiriman uang pelanggan
-          Menyimpannya ke bank

Tujuan (Fungsi) siklus pendapatan :

1.      Mencatat order penjualan dengan cepat & akurat.
2.      Memeriksa kelayakan kredit pelanggan.
3.      Mengirimkan produk atau jasa sesuai hari yang ditentukan.
4.      Melakukan penagihan dengan tepat waktu dan akurat.
5.      Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas dengan cepat dan akurat.
6.      Posting penjualan dan penerimaan kas pada buku pembantu piutang yang sesuai.
7.      Mengamankan produk sampai barang dikirim.
8.      Mengamankan kas sampai didepositokan.


Sumber :


3.1 Definisi Siklus Pendapatan


 Siklus Pendapatan

      Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai denganpenerimaan kas.

     -     Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
        Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1.      Penerimaan pesanan dari para pelanggan
-           Mengambil pesanan pelanggan
-           Persetujuan kredit
-          Memeriksa ketersediaan persediaan
-          Menjawab permintaan pelanggan

2.      Pengiriman barang
-          Ambil dan pak pesanan
-          Kirim pesanan

3.      Penagihan dan piutang usaha
-          Penagihan
-          Pemeliharaan data piutang usaha
-          Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan

4.      Penagihan kas
-          Menangani kiriman uang pelanggan
-          Menyimpannya ke bank

         Tujuan Siklus Pendapatan
 Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

 Tujuan – tujuan lain :
o   Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
o   Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
o   Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
o   Semua transaksi dicatat dengan akurat
o   Asetdijaga dari kehilangan ataupun pencurian
o   Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif


sumber :


Jumat, 07 November 2014

2.5 Control Objective for Information & R elated Technology (COBIT)





Control Objective for Information & Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009).
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.


1.   Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:
·         Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition & Implementation Delivery & Support , dan Monitoring & Evaluation.
·         Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikanmanagement assurance dan/atau saran perbaikan.
·         Management Guidelines
Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Ø  Sejauh mana TI harus bergerak atau digunakan, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
Ø  Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus.
Ø  Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors ).
Ø  Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan.
Ø  Bagaimana dengan perusahaan lainnya, apa yang mereka lakukan.
Ø  Bagaimana mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.


2.   Manfaat dan Pengguna COBIT
Secara manajerial target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
·         Direktur dan Eksekutif
Untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI.
·         Manajemen
Ø  Untuk mengambil keputusan investasi TI.
Ø  Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
Ø  Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.
·         Pengguna
Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal.
·         Auditors
Ø  Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal.
Ø  Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.